Selasa, 01 Mei 2012

Komponen Dasar Elektronika

Dasar-dasar Elektronika
Simbol Komponen Elektronika Dan Fungsinya – Berikut ini membahas tentang simbol komponen elektronika dan fungsinya agar semua orang terlebih yang awam dengan elektronika dapat memahami dasar elektronika dan kegunaanya.
Komponen elektronika antara satu dengan yang lain memiliki simbol berbeda dengan tujuan untuk memudahkan perakitan. Begitu pula fungsi dari komponen elektronika juga berbeda, sehingga bagi pemula yang hobi dengan perakitan benda elektronik harus mengetahui simbol komponen elektronika dan fungsinya. Kalau salah memasang atau meletakkan, maka benda elektronik tidak akan berfungsi.

Simbol Komponen Elektronika Dan Fungsinya

Berikut simbol-simbol elektronika dan fungsinya :
1. DIODA
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua saluran dan dua elektroda. Fungsi dari dioda sebagai penyearah tegangan listrik, pengaman tegangan listrik dan menahan arus dari arah sebaliknya. Dengan dioda arus listrik yang semula AC (arus bolak-balik) diubah menjadi DC (searah). Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Dioda sendiri memiliki beberapa jenis yaitu :
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • Dioda Silikon
2. Resistor
Resistor atau restan adalah komponen elektronik dua kutub yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus, penurun tegangan, pembagi tegangan, dan penghambat aliran arus listrik. Berdasarkan Nilainya resistor dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Resistor Tetap
  • Resistor Variabel
  • Resistor Non Linier
3. Kondesator
Kondensator atau kapasitor adalah komponen elektronik yang mempunyai kemampuan dapat menyimpan muatan listrik. Kondesator bekerja dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator dituliskan dengan notasi C komponen ini memiliki satuan yang disebut Farad. Kondensator atau kapasitor dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
  • Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
  • Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
4. Sekring (Fuse)
Sekering atau alat pengaman dalam rangkaian elektronik berfungsi sebagai pemutus rangkaian karena adanya pemakaian arus yang berlebihan dalam suatu rangkaian yang disebabkan karena penambahan beban atau hubungan singkat. Sekring memiliki beberapa jenis seperti:
  • Sekring Kaca (Glass Fuse)
  • Sekring Keramik (Fuse Bla)
  • Sekring Suhu (Thermal Fuse)
5. IC (Integrated Circuit)
IC atau Integrated Circuit yang berarti rangkaian terpadu merupakan otak peralatan elektronika yang sudah terintegrasi dan dibuat dalam satu buah chip. IC adalah komponen dasar yang terdiri dari ratusan, ribuan bahkan jutaan komponen seperti resistor, transistor dan lain-lain.

 6. Transistor

Untuk membias Transistor supaya dapat digunakan caranya ada tiga macam dasar pembiasan, disamping dengan cara membias dasar Transistor ini untuk mengoperasikan Transistor diperlukan data-data Transistor mengenai daerah operasinya, tegangan maksimum yang tidak boleh dilampaui, arus maksimum yang diperbolehkan, berapa watt Transistor itu boleh dibebani, dan masih banyak lagi persyaratan yang harus diketahui supaya Transistor bekerja normal, ketiga cara bias Transistor itu didasari dengan tiga macam pemakaian bersama kaki-kaki Transistor atau common.
  1. Emitor terbumi atau common Emitter.
  2. Kolektor terbumi atau common Collector.
  3. Basis terbumi atau common Base.
Sifat-sifat Emitor terbumi ( common Emitter)
  1. Penguatan arus yang besar :
    β = iC / iB
    iC = β . iB
  2. Impedansi masukan Ri antara 400 Ω sampai 2000 Ω.
  3. Impedansi output Ro antara 40 kΩ sampai 100 KΩ.
  4. Penguatan tenaga 105 kali 
Sifat-sifat Kolektor tebumi ( common Collector )
  1. Penguatan arus besar iC = ( β + 1 ) iB.
  2. Penguatan tegangan kecil dibawah 1.
  3. Impedansi masukan sangat tinggi lebih dari 20 KΩ.
  4. Impedansi Output rendah sekitar 1 KΩ.
  5. Penguatan tenaga ± 40 kali
Sifat sifat Basis terbumi ( common base )
  1. Penguatan kecil α kurang dari sat.
  2. Arus Input ± 0.3 mA.
  3. Impedansi Input rendah Ri = 50 Ω.
  4. Impedansi Output tinggi Ri = 500 KΩ.
  5. Penguatan tenaga ± 1000 kali
Untuk lebih jelas bias Transistor maka cara bias yang sering digunakan dalam rangkaian penguat elektronika menggunakan resistor sebagai pembagi tegangan dan arus, seperti contoh gambar  diselah kanan ini merupakan dasar bias Transistor yang sering kita temukan pada rangkaian Audio dan juga pada rangkaian yang lain.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar