Rabu, 02 Mei 2012

Skema Rangkaian BEL CERDAS CERMAT

CARA MERANGKAI RANGKAIAN CERDAS CERMAT

http://kibogowonto.wordpress.com
Tulisan ini dibuat tuk melengkapi tulisan sebelumnya tentang Rangkaian Cerdas Cermat. Karena ada beberapa permintaan untuk menjelaskan cara merangkainya. Pembuatan rangkaian dibuat sederhana, agar lebih mudah bagi yang masih awam, tanpa pembuatan jalur pada PCB.
Alat dan bahan yang dipakai :
  1. Relay dengan 14 pin AC 220 V: 4 buah
  2. Alat solder
  3. Gunting/cutter untuk memotong kabel
  4. Saklar untuk bel 4 buah
  5. Lampu 5 watt : 4 buah dengan warna berbeda
  6. Amplas : secukupnya
  7. Kabel : secukupnya, disesuaikan dengan ruangan
  8. Jack : 1 buah
  9. Conektor: 3 buah isi 12 lubang
  10. Lem Ateco atau sejenisnya.
  11. Triplek /kayu/  seukuran HP tuk meletakkan Relay
Sebelum mulai bekerja ada baiknya mengenal lebih dahulu tentang relay. Contoh relay bias dilihat pada gambar 1. Secara fisik didalam relay terdapat  sebuah kumparan  dan beberapa buah saklar. Saat kumparan dialiri arus listrik maka kumparan tersebut menjadi magnet dan menarik kontak kontak dari saklar. Setiap saklar terdiri dari Terminal NC (normali close/kondisi normal tertutup atau terhubung) dan terminal NO ( normali open/kondisi normal terbuka). Kondisi normal artinya relai belum dialiri listrik. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar 2a dan 2b.
Gambar 2.
Gambar 2a. adalah symbol dari NO dan NC. Pada gambar 2b. merupakan salah satu terminal dari relay. Setiap terminal terdiri dari 3 pin.Pin no: 3 dan pin no : 2  disebut NC, sedangkan pin NO3 dan pin no: 1 disebut NO. Untuk membuat bel cerdas cermat dengan 4 buah kelompok diperlukan 4 pasang terminal  pada setiap relaynya.  Perhatikan gambar no 3 dibawah ini.
Langkah Pengerjaan
  • Bersihkan semua pin dari relay dengan menggunakan amplas, sehingga nantinya mudah untuk disolder

  • Lem bagian bawah relay pada papan yang sudah disiapkan (PIN menghadap keatas). Berilah jarak sekitar 1 cm antar relay.

  • Sambungkan pin-pin relay tesebut dengan menggunakan solder, seperti pada tulisan saya Rangkaian cerdas cermat. Kemudian sambungkan ke konektor pada bagian yg tersambung ke BEL, Saklar dan Lampu, seperti pada gambar dibawah ini.

  • Setelah selasai pada bagian relay, rangkai terlebih dahulu Saklar tombol tekan, lampu dan bel seperti dibawah ini. Setiap meja terdiri dari 1 buah saklar tombol tekan,1 buah lampu dan 1 buah bel. Gunakan konektor untuk memudahkan penyambungan dan pelepasan ke relay.

  • Sambungkan setiap rangkaian pada setiap meja ke bagian konektor relay. Agar lebih mudah berikan nomor pada setiap kabelnya. Hubungkan kabel dengan nomor yang sama.

  • Sambungkan relay ke sumber tegangan listrik dengan menggunakan jack.
  • Ujilah rangkaian, apakah sudah berfungsi dengan benar atau belum.
  • Jika sudah benar, rapikan kabel dan masukkan relay ke dalam wadah, bias menggunakan kotak sabun. Untuk menghindari sengatan arus listrik.
Selamat mencoba.
SUMBER: http://kibogowonto.wordpress.com/2011/07/16/cara-merangkai-rangkaian-cerdas-cermat/#comment-120
»»  READMORE...

SENSOR


Resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor Device)


NTC
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik.
Komponen NTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.

PTC
PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya
Komponen PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya. sama dengan NTC



LDR


LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya.
Komponen LDR biasanya digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
»»  READMORE...

DIODA


Dioda biasa di singkat dengan huruf D adalah suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor. Dioda mempunyai dua elektroda: bahan positifnya di sebut Anoda dan bahan negatifnya disebut Katoda.
Dioda hanya dapat dialiri arus satu arah saja, sehingga banyak di pakai untuk aplikasi rangkaian Penyearah (Rectifier).
Macam-macam type dioda:
1. DUS
Terbuat dari bahan Silikon
Diantaranya : BA127, BAY61, BA211,BAX13,IN914,IN4148
2. DUG
Terbuat dari bahan Germanium
Diantaranya :OA85, OA91, AA116

Jenis Dioda:
1. Dioda germanium yaitu dioda yang terbuat dari bahan Germanium.
2. Dioda Silikon Yaitu dioda yang terbuat dari bahan silikon.
3. Dioda Silenium yaitu dioda yang terbuat dari bahan silenium.
4. Dioda Zener yaitu dioda yang terbuat dari bahan zener dan banyak digunakan dalam rangkaian Catu daya sebagai Stabilisator.
5. Dioda cahaya sering di sebut LED.
LED merupakan singkatan dari Ligt Emiting Dioda yaitu dioda yang terbuat dari bahan Ga (Galium), As dan Fosfor yang dapat mengeluarkan cahaya. Led merupakan product temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan di temukan bahwa elektron yang menerjang sambungan anoda dan katoda juga melepaskan energy panas dan energy cahaya.
Pada dasarnya semua warna dapat dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak effisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu juga di perhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi dayanya. bentuk dari LED bermacam-macam, ada yang bulat dan persegi.
Sifat dari LED yaitu ; ia akan mengemisi cahaya jika memperoleh tegangan panjar maju dan tidak tahan terhadap tegangan tinggi, kira-kira hanaya 1,5-20Volt.
»»  READMORE...

KAPASITOR

Kondensator Tetap
Adalah kondensator yang nilai kapasitasnya sudah di tetapkan oleh pabrik pembuatnya.
Jenis-jenisnya :
kondensator Polyster, kondensator keramik, kondensator film, kondensator mika


  • Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)

Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.

Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 nF = 0,02 µF.

Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 nF = 0,005 µF

  •  Kondensator polyester


Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

  • Kondensator kertas

Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator feeder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:

* Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
* Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
* Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.

Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga ada pula yang memakai kode warna.
»»  READMORE...

TRANSISTOR



Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu membentuk transistor PNP atau NPN. Ujung-ujung terminalnya berurutan di sebut Emitor, Base dan Kolektor. Karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutub negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutub positif, maka transistor ini di sebut transistor bipolar.
Transistor Bipolar adalah Bi=2 dan polar=kutub, jadi transistor dua kutub.

Oleh karena transistor merupakan penggabungn Dioda, sehingga Transistor terbagi atas dua jenis:
1. Transistor jenis PNP (Positif Negatif Positif).
2. Transistor jenis NPN (Negatif Positif Negatif).

Transistor pada umumnya memiliki tiga kaki/pin:
»Emitor (E).
»Basis (B).
»Kolektor (C atau K).
Pada umumnya kaki Kolektor sudah di beri tanda yaitu berupa lingkaran, bintang, segitiga, bujursangkar atau titik pada badan transistor.
»»  READMORE...

TRANSFORMATOR





Transformator atau Trafo adalah alat berbentuk gulungan kawat yang fungsinya untuk memindahkan tenaga dari input ke output.

Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Jenis-jenis Trafo :
1. Transformator Step Up fungsinya untuk menaikkan tegangan.
2. Transformator Step Down fungsinya untuk menurunkan tegangan.
3. Transformator IF fungsinya untuk menguatkan frekwensi menengah (IF).
4. Dll
»»  READMORE...

SCR


Silicon Controlled Rectifier atau sering di sebut SCR. Komponen ini mirip dengan transistor karena dia juga mempunyai tiga buah kaki. Akan tetapi kaki pada SCR berbeda dengan transistor. Kaki pada SCR di beri kode sebagai berikut: A, G dan K.
Masing-masing :
A=Anoda
G=Gate
K=Katoda
»»  READMORE...